Kamis, 26 November 2015

Sampling Probabilistik dan Non Probabilistik


Teknik Sampling Probabilistik dan Non Probabilistik

v  Probability Sampling
Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi,
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor
pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata
atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini
merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
diperkirakan.
- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik

Metode Penarikan sampel secara Probabilistik
  •  Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
                 Suatu prosedur yang memungkinkan setiap elemen dalam populasi akan memiliki peeluang                yang sama untuk dijadikan sampel.
  • Sampel Berstrata
             Suatu prosedur penarikan sampel berstrata yang dalam hal ini suatu subsampel-subsampel                    acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang lebih sama secara karakteristik. sampel                berstrata memilik dua jenis yaitu; proporsional dan non proporsional.
  • Sampel Berkelompok
             Merupakan suatu prosedur penarikan sample probabilistas yang memilih sub populasi yang 
            disebut cluster, kemudian setiap elemen dalam kelompok dipilih sebagai anggota sampel
  • Sampel Sistematik
 Metode penarikan sampel sistematik, populasi dibagi dengan ukuran sampel yang diperlukan 
           (n) dan sampel diperoleh dari pengambilan subyek ke-n.

v  Non Probability Sampling
•         Tidak mengukur sejauh mana karakteristik sampel mendekati parapemeter populasi induknya, sehingga dalam kenyatannya peneliti pada umumnya tidak dapat mengidentifikasikan populasi induk sama sekali.
•         NPS adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
a.      Sistematic Sampling
·         sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b.      Sampling Kuota
•      Teknik sampling dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang dinginkan tercapai  berdasarkan pertimbangan tertentu.
c.       Sampling Aksidental
•      Teknik  sampling berdasarkan faktor spontanitas.
d.      Sampling Purposive
•      Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan/kriteria-kriteria tertentu. Biasanya teknik ini digunakan untuk studi kasus yang dimana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis
•      Peneliti ingin mengetahui model pembelajaran aktif, maka sampel yang dipilih yaitu responden yang ahli dalam bidang pembelajaran aktif, misalnya : guru, wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan lain-lain
•      Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan/kriteria-kriteria tertentu. Biasanya teknik ini digunakan untuk studi kasus yang dimana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis
•      Peneliti ingin mengetahui model pembelajaran aktif, maka sampel yang dipilih yaitu responden yang ahli dalam bidang pembelajaran aktif, misalnya : guru, wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan lain-lain
Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
e.       Sampling Jenuh
•      Teknik sampling jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi kurang dari 30.
f.        Snowball Sampling
Teknik sampling yang semula berjumlah sedikit kemudian anggota sampel (responden) menunjuk temannnya untuk menjadi sampel sehingga jumlahnya akan semakin banyak

Jumat, 06 November 2015

Mencari Mean.median.modus .



Ø Tugas Softskill Ke 2

20
10
16
12
14
20
15
16
11
14
20
15
13
11
18
10
15
13
12
18
10
17
13
14
19

·         MEAN                      = Jumlah semua Nilai di bagi Jumlah semua data =  366 / 25= 14.64

·         MEDIAN                 = Nilai Data yang terletak di tengah –tengah yang sudah di urutkan (disortasi) secara  Ascending atau Descending. Jika Genap 2 Nila di tengah di jumlah lalu Dibagi 2.
10.10.10.11.11.12.12.13.13.13..14.14._14_.15.15..15.16.16.17.18.18.19.20.20.20.
                                                                    Median

·         MODUS         =  Nilai yang sering Muncul .
   10.13.14.15.20

·         RANGE  = nilai frekunsi tertinggi dikurangi nilai frekuensi terendah
                             = 20-10 = 10

·         SIMPANGAN        =

·         RAGAM                  = Rata-rata Selisih kuadrat antara nilai-nilai individuan  dengan nilai-nilai tengahnya .

                               









ü  Pengertian Skewness
Skewness atau disebut juga ukuran kemiringan yaitu suatu bilangan yang dapat menunjukanmiring atau tidaknya bentuk kurva suatu distribusi frekuensi. Skewness adalah derajatketidaksimetrisan suatu distribusi. Jika kurva frekuensi suatu distribusi memiliki ekor yang lebihmemanjang ke kanan (dilihat dari meannya) maka dikatakan menceng kanan (positif) dan jikasebaliknya maka menceng kiri (negatif). Secara perhitungan, skewness adalah momen ketigaterhadap mean. Distribusi normal (dan distribusi simetris lainnya, misalnya distribusi t atauCauchy) memiliki skewness 0 (nol).

ü  Pengertian Kurtosis
Kurtosis adalah derajatkeruncingan suatu distribusi (biasanya diukur relatif terhadap distribusi normal). Kurva yanglebih lebih runcing dari distribusi normal dinamakan leptokurtik, yang lebih datar platikurtik dan distribusi normal disebut mesokurtik. Kurtosis dihitung dari momen keempat terhadap mean.Distribusi normal memiliki kurtosis = 3, sementara distribusi yang leptokurtik biasanyakurtosisnya > 3 dan platikurtik <>